"menceritakan kembali fabel pilihan"
Disini saya akan menceritakan tetang katak dan lembu untuk
tugas saya yaitu bahasa indonesia
Oke kalau begituu saya akan memulai bercerita
Disini ada sebuah sapi dan katak, pada suatu ketika ada
seekor sapi mungil pada sebuah
pertanian di tepi danau sapi
mungil itu merasa sedih dikarena kan
tubuh si sapi mungil lebih kecil dibanding sapi lain yang ada disana, sapi
mungil itu selalu mengeluh mengenai hal ini dan lagi-lagi sapi mungil itu mengeluh
kepada anjing sahabatnya, sapi mungil itu berkata “ tubuh aku paling kecil disini dan sepertinya tubuh aku paling kecil didunia dan aku tidak bisa
melakukan apa-apa untuk mengubah nya” itu yang dikatakan oleh sapi mungil,
anjing sahabatnya berkata” jangan memulai lagi kawan, kau sapi yang lumayan
besar dan imut tidak mungkinkan kita semua memiliki badan yang besar/ yang sama”
sapi mungil menjawab “iya, tetapi mengapa tidak aku saja yang memiliki tubuh yang
besar” ajing pun menjawab” lihat aku juga bukan anjing yang paling besar
didunia aku yakin diluar sana ada anjing yang lebih besar dari aku, tapi aku
tidak khawatir aku senang dengan apa yang aku miliki” sapi mungil itu menjawab” tapi aku tidak suka” sapi pun pergi dan
meninggalkan anjing sahabatnya tersebut.
Sapi mungil itu pergi ke sebuah danau disebelah pertanian dimana sapi mungil itu tinggal , hiduplah seekor katak yang sombong, katak sombong itu gemar membanggakan dirinya kepada teman-temannya tubuh katak sombong itu paling besar diantara teman-temannya dan katak sombong itu sanggat bangga sekali. Katak sombong itu berkata” aku adalah kata terbesar disini dan dia yang terbesar adalah raja mulai saat ini kalian semua harus memanggilku yang mulia”katak coklat menjawab” tidak ada ketentuan yang menyatakan seperti itu, kata betina pun menyala katak coklat, katak betina pun berkata” dan kami tidak membutuh kan raja”. Katak sombong pun menjawab” kenapa tidak? setiap tempat mempunyai raja misalnya singa adalah raja hutan, katak coklat pun menjawab”ya, tetapi singa itu bukan hewan terbesar dihutan, ada gajah yang lebih besar disana. Katak sombong pun berpikir untuk menjawab pertanyaan si katak coklat tersebut, lalu katak sombong itu menjawabnya dengan nada sombong nya”ini bukan hutan kalian bukan seekor gajah, pokoknya aku adalah raja titik sambil mengaukkan kepalanya tersebut dan katak yang lain sepakat untuk memberi pelajaran kepada katak sombong tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara memberi pelajaran kepada katak sombong tersebut . suatu hari tak kala para katak berenang didanau mereka melihat si sapi munggil yang sedang memakan rumput di samping danau tersebut dengan wajah yang muram , mereka belum pernah melihat hewan sebesar sapi mungil itu, kata coklat pun berkata”WAW, besar sekali hewan itu, pada saat itu muncul gagasan dikepala mereka katal betina pun berkata”bukankah si katak sombong berkata hewan yang paling besar adalah raja? Jadi hewan itu pastilah raja". Mereka pun segera menghampiri sapi si mungil ituh, mereka menceritakan kondisi mereka saat ini dan meminta bantuan sapi munggil pun berkata” ya, tetapi aku hanya seekor sapi yang munggil, bantuan apa yang bisa aku berikan, katak coklat pun berkata” kata siapa kau munggil” kata betina pun menyela” kau tidak perlu berbuat apa-apa, kami akan membawa teman kami yang sombong kesini dan serahkan semuanya kepada kami, sapi munggil itu berkata”baiklah, sekarang aku harus balik kepertanian, supaya pemiik pertanian tidak khawatir. Kesokan harinya para katak menemui si katak sombong mereka bercerita bahwa ada hewan yang lebih besar dari dirinya dipinggir danau, katak coklat pun berkata” kata dia, dia ingin menemuimu” katak sombong pun menjawab “ baiklah mari kita menemui hewan raksasa itu” para katak pergi menuju sisi lain danau si sapi munggil telah menunggu kedatangan para katak ditepi danau, si kata sombong terkejut dan hampir saja katak sombong itu menelan lidah sendiri, namun tidak menunjukkan rasa terkejut nya pada katak yang lain. Katak sombong pun berkata” OW, jadi kau adalah hewan raksasan yang berniat menjadi raja, si sapi munggil hendak mengatakan sesuatu namun, buru-buru si katak betina berkata” bukan kah engkau yang mengatakan siapa hewan yang terbesar ia akan menjadi raja, maka si sapi munggil ini lah yang berhak menjadi raja" katak sombong menjawab” oh ya, aku bisa menjadi sebesar seperti dia" katak betina pun menjawab”begitu ya, bagaiman caranya?” . Tak kala para katak berdiskusi, si sapi munggil ini merasa dirinya sangat besar dan berharga karena baru pertamakali ini ada yang mengatakan betapa besarnya si sapi munggil ini. Katak sombong berkata” sekarang coba kalian liat seberapa aku bisa tumbuh, akhirnya katak sombong ituh mengembungkan dirinya si katak sombong ini berkata” apakah aku sudah sebesar sapi munggil ini para, katak yang lain bergeleng-geleng kepada katak sombong, sikatak sombong ini mengembungkan diri lebih bulat lagi, katak sombong pun bertanya”bagaimana apakah sudah sebesar sapi?” para katak pun menjawab”tidak” si katak sombong ini memulai mengembungkan diri sekali lagi kini ia tak sanggup berbicara ia hanya bisa menatap katak lain meminta persetujuan katak yang lain mulai menertawakan si katak sombong itu, si katak sombong itu terus mengembung,mengembung,dan terus mengembung hingga berubah menjadi balon, dengan kagum si sapi munggil ini memandang si kata sombong itu dan para katak yang lain masih menertawakan si katak sombong tersebut. Bentuk katak sombong itu sudah tidak lagi seperti katak yang lain, ia mendorong diri nya hingga melayang dan tubuhnya mulai naik lama kelamaan ia terbang setinggi si sapi munggil namun, ia harus melanpaui ketinggian si sapi munggil tersebut dann berusaha naik lebih tinggi lagi dann....katak sombong ituu berputar-putar sepertin balon yang sudah ditiup dan dilepaskan, si sapi dan katak yang lain hanya bisa berdiri memandang si katak sombong itu, katak betina pun berkata”ini pelajaran besar untuk si katak sombong tersebut”dan mereka merasa sedih akan nasib si katak sombong yang merasa dirinya paling besar diantara yang lain, begitu meihat apa yang terjadi si sapi munggil ini tidakk pernah mengeluh lagi, ia menerimanyaa apa adanya dan sangat menyukainya.
SEKIAN DARI SAYA MAAF JIKA ADA SALAH KETIK
SEMOGA KALIAN SEMUA YANG MEMBACA CERITA INI SUKA YA
MAKASIII
callista Athiyya Syma 7B
Komentar
Posting Komentar